Artikel  |  Diposting oleh: Admin | Sabtu, 24 Juni 2023       |   350918

Pernahkah kalian dengar istilah kebijakan moneter dan kebijakan fiskal, di berita tetapi tidak yakin maksudnya apa? Kalian perlu tahu bahwa kebijakan moneter dan kebijakan fiskal adalah dua alat yang digunakan oleh pemerintah dan bank sentral untuk mengatur perekonomian, sehingga bisa mencapai tujuan ekonomi yang diharapkan.

Kebijakan Moneter adalah langkah-langkah yang diambil oleh bank sentral suatu negara untuk mengatur pasokan uang yang beredar (jangan sampai berlebihan ataupun kekurangan). Tujuan dari kebijakan moneter adalah untuk mencapai dan menjaga stabilitas harga, mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang sehat, dan menjaga stabilitas sistem keuangan.

Ada beberapa instrumen kebijakan moneter yang digunakan, yaitu meliputi:

  1. Menaikkan/menurunkan Suku Bunga

Jika ingin mendorong pertumbuhan ekonomi, bank menurunkan suku bunga, untuk mendorong investasi & konsumsi. Jika ingin mengendalikan inflasi, bank akan menaikkan suku bunga sehingga mengurangi pengeluaran dan membatasi pertumbuhan kredit.

  1. Menambah/mengurangi Cadangan Bank (misal menjual/membeli SBN)

Bank sentral dapat mempengaruhi likuiditas di pasar dengan membeli atau menjual surat berharga negara atau mata uang asing. Dengan menambah atau mengurangi cadangan bank, mereka dapat mengendalikan pasokan uang di perekonomian.

  1. Menentukan Rasio Cadangan Wajib bank komersial (GWM: Giro Wajib Minimum)

Bank sentral dapat menetapkan rasio cadangan wajib yang harus dipatuhi oleh bank-bank komersial. Dengan mengubah persentase cadangan yang harus disimpan, bank sentral dapat mempengaruhi jumlah uang yang tersedia untuk dipinjamkan oleh bank komersial.

Kebijakan fiskal adalah serangkaian tindakan pemerintah untuk mengatur pengeluaran dan pendapatan negara. Sama seperti kalian yang tidak ingin tekor tiap akhir bulan, negara juga demikian ya. Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk mencapai stabilitas/keseimbangan pendapatan vs pengeluaran, merangsang pertumbuhan ekonomi, dan mengatasi masalah seperti ketimpangan pendapatan dan pengangguran. Meskipun ada beberapa pilihan kebijakan fiskal, seperti berimbang, surplus, defisit, dinamis, namun instrumen kebijakan fiskal yang biasa digunakan antara lain:

  1. Mengatur pengeluaran publik/belanja proyek untuk merangsang pertumbuhan ekonomi

Pemerintah dapat menggunakan pengeluaran publik untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Dengan meningkatkan belanja pada infrastruktur, pendidikan, atau proyek-proyek publik lainnya, pemerintah dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

  1. Memberikan Subsidi untuk industri tertentu

Pemerintah dapat memberikan subsidi untuk sektor-sektor tertentu seperti energi, pertanian, atau perumahan guna mendorong aktivitas ekonomi di sektor tersebut.

  1. Menerapkan kebijakan Pajak, jangan lupa ini adalah salah satu sumber pendapatan negara ya

Pemerintah dapat menggunakan kebijakan pajak untuk mengatur pendapatan dan pengeluaran publik. Mereka dapat menurunkan pajak untuk mendorong konsumsi dan investasi, atau meningkatkan pajak untuk mengurangi defisit anggaran atau mengendalikan inflasi.

  1. Menerapkan Kebijakan utang

Pemerintah dapat menggunakan kebijakan hutang untuk mengatur pembiayaan publik. Mereka dapat meminjam dari pasar keuangan atau meluncurkan obligasi pemerintah untuk membiayai proyek-proyek atau membayar defisit anggaran.

Nah, demikian penjelasan tentang kebijakan moneter dan kebijakan fiskal, semoga bisa memberikan gambaran tentang perbedaan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal!

 

Ika Puspita Kristianti, M.Acc., Ak.,CA