Berita  |  Diposting oleh: Admin | Jumat, 26 Mei 2023       |   1261

Pada 26 Mei 2023 STIE YKPN Business School menyelenggarakan kuliah umum yaitu Professional in Class (PIC) seri ke 21 di Ruang Seminar STIE YKPN Yogyakarta dengan topik “Peran Digital Marketing dalam Campaign Marketing”. Pada kegiatan kuliah umum kali ini, STIE YKPN Business School mengundang Bapak Wuli Marwanto selaku Manager Marketing area Jawa Tengah dan DIY Grab Indonesia untuk menjadi narasumber. Bapak Wuli memiliki banyak pengalaman di dunia marketing, sehingga ilmu yang disampaikan akan menambah wawasan baru bagi mahasiswa.

Bapak Wuli menjelaskan pentingnya Digital dalam kegiatan Campaign Marketing. Saat ini tren sangat bergeser yang membuat perilaku konsumen cepat sekali berubah. Sehingga peran digital sangat diperlukan agar mampu memenuhi apa yang calon konsumen butuhkan. Dalam Digital Marketing, terdapat 2 hal utama yang harus diperhatikan yaitu Content Marketing dan E-Commerce. Dalam Content Marketing terdiri dari Creating, Curating dan Distributing. Creating memerlukan seorang content writer dan designer. Sosok content writer digambarkan sebagai sosok yang open minded, extrovert dan membuat konten lebih menarik, sedangkan designer digambarkan sebagai sosok yang memiliki jiwa seniman dan introvert. Setelah creating dilakukan maka tahap berikutnya adalah Curating. Dalam curating dilakukan pemilihan pesan untuk komunikasi dengan pelanggan. Setelah itu tahap berikutnya adalah Distributing. Kegiatan Distributing diperlukan agar pesan yang telah dibuat sampai ke calon konsumen. Dalam Distributing ada 2 hal yang perlu diperhatikan yaitu distribusi secara konvensional (mencetak atau membuat sesuatu) dan distribusi dengan konten untuk sosial media.

Selain itu, Bapak Wuli juga menjelaskan bahwa dalam Content Marketing perlu juga diperhatikan adanya search dan social. Search berarti mengandalkan search engine, mengutamakan bahwa konten mampu menjawab apa yang dicari konsumen, dan menunjukkan bahwa konten yang dibuat bersifat timeless. Sedangkan social berarti bahwa konten harus mampu men-trigger emosi seseorang agar tertarik dengan apa yang ditawarkan. Maka dari segi social, konten yang dibuat harus selalu up to date, menampilkan apa yang mereka perlukan. Inti dari social adalah konten yang menarik adalah konten yang terbaru dan bersifat jangka pendek.

Selain dari segi cara pemasaran, customer interface juga penting agar produk yang ditawarkan dapat sampai ke konsumen dengan baik. Ada 2 tipe customer interface:

  1. Direct to consumer: Cara pemasaran ini biasanya dilakukan perusahaan yang memiliki website sendiri namun juga memanfaatkan e-commerce
  2. Social commerce: cara pemasaran ini melalui marketplace namun pendekatannya adalah dengan adanya chat ke konsumen dan saat ini tren yang terjadi adalah live stream commerce seperti yang dilakukan tik-tok shop. Sehingga ada interaksi langsung dengan pembeli.

Meskipun Digital Marketing sangat membantu proses pemasaran saat ini, namun ternyata ada pula rintangan Digital Marketing  yang terjadi. Rintangan yang terjadi antara lain:

  1. Distraction online: adanya iklan yang muncul entah di sosial media atau e-commerce
  2. Promo attached to discount: adanya produk lain yang menawarkan promo lebih menarik
  3. Cost yang masih terlalu tinggi: pada digital business, yang sering terjadi adalah semakin banyak SKU yang ditawarkan/dibeli maka cost akan semakin besar.

Sebelum Bapak Wuli menutup materi yang beliau paparkan, beliau juga menyampaikan bahwa dalam Digital Marketing harus ada Key Person. Key Person yang dimaksud adalah content writer, social media, designer dan web developer. Sedangkan ketika melakukan campaign marketing ada 3 hal yang harus diperhatikan, yaitu awareness, consideration dan conversion. Campaign yang berhasil adalah campaign yang menjadi conversion. Artinya, ada action atas campaign yang telah dilakukan. Grab Indonesia selalu melakukan campaign agar terus berkembang, terbukti bahwa saat ini Grab Indonesia sudah berkembang di 8 negara dan sudah bekerja sama dengan berbagai macam digital ecosystem serving di Indonesia.